Terjemahan Kitab Silsilah Hadits Mustawa Tsalis

Terjemahan Kitab Silsilah Hadits Mustawa Tsalis

Belajar bahasa Arab dengan arti atau terjemahan kitab silsilah ta'lim lughah al arabiyah hadits mustawa tsalis

{getToc} $title={Daftar Isi}

Pelajaran Pertama

Penjelasan tauhid dan peringatan dari kesyirikan

الكلمات الجديدة : kata-kata baru

اتّكل/يتّكل : bertawakkal - (تسوية (مساواة : persamaan - الدّابّة : hewan tunggangan - نحو (مثل) : contoh - متحتّم : wajib - جواز : boleh - كتمان : menutupi - أخلص/يخلص : mengikhlaskan - التّنافس : saling berlomba-lomba - أردف/يردف : memboncengi - ردف : yang dibonceng - أوجب/يوجب : mewajibkan - كفى/يكفي : cukup - التهاون : meremehkan - اتّباع : pengikutan - الشّرك : kesyirikan - تفضّل : persilahkan.

Dari mu'adz bin jabal Radhiyallahu Anhu berkata : suatu ketika aku dibonceng nabi shalallahu alaihi wa salam diatas keledai yang dinamainya (ufir), kemudian beliau bersabda : "wahai mu'adz, apakah engkau mengetahui hak Allah atas para hambanya, dan apa hak para hamba atas Allah?" Aku menjawab : Allah dan rasulnya lebih mengetahui, beliau bersabda : "sesungguhnya hak Allah atas para hamba ialah mereka menyembahnya dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun, dan hak para hamba atas Allah ialah ia tidak menyiksa bagi siapa yang tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun" kemudian aku berkata wahai Rasulullah : apakah tidak aku beritahukan kabar baik ini kepada para sahabat lainnya? Beliau bersabda : "jangan beritahu mereka agar mereka bertawakkal". (H.R Bukhari Muslim).

معاني المفردات : makna-makna kosakata

التّوحيد : adalah mengesakan Allah dengan ibadah. Bersama keyakinan bahwasanya ia satu dalam dzatnya, sifatnya, dan amalannya.

الشّرك : menyamai selain Allah dengan Allah dalam apapun yang khusus pada Allah.

ردف : boncengan : penumpang dibelakang orang yang mengendarai diatas hewan tunggangan dan sejenisnya.

حقّ اللّه علىٰ عباده : apapun yang Allah berhak dan menjadikannya pada mereka.

حقّ العباد علىٰ اللّه : yang mewajibkan atas dirinya dan menjanjikan padanya dari pahala kemuliaan darinya kebaikan.

يعبدونه : menyembah Allah : ketaatannya dengan mengikuti apapun yang diperintahkannya dan menjauhi apapun yang dilarangnya.

أبشّر النّاس : memberikan kabar baik dengan hal itu untuk disenangkan dengan kabar baik tersebut.

يتّكلون : bersandar .(orang yang bertawakal kepada Allah : bersandar padanya).

معنى الحديث : makna hadits

Suatu ketika Mu'adz bin Jabal berkendara dibelakang nabi shalallahu alaihi wa salam diatas keledai, kemudian nabi shalallahu alaihi wa salam hendak menjelaskan padanya hak yang wajib dilakukan kepada Allah atas para hambanya dan menunduk dari pahala apabila mengerjakan hak tersebut.

Dan beliau telah menjelaskannya kepadanya dengan cara bertanya agar menjadi lebih bermanfaat di pengajaran dan pemahaman, dan ketika mu'adz tidak mengetahui apapun dari hal itu, ia menjawab dengan perkataannya : (Allah dan rasulnya lebih mengetahui).

Kemudian ia menjelaskan kepadanya nabi shalallahu alaihi wa salam bahwasanya hak Allah atas para hambanya ialah hendaknya mereka mengikhlaskan ibadah dan tidak menyekutukan dengan sesuatu apapun, apabila mereka telah melakukan hal ini maka Allah akan memberikan balasan Allah akan memasukkan mereka ke surga dan tidak menyikasa mereka di neraka.

Dan mu'adz sangat merasa senang dengan berita ini kemudian ia meminta izin nabi shalallahu alaihi wa salam bahwasanya ia ingin memberitahu kabar baik ini kepada sahabat lainnya, maka beliau tidak mengizinkannya untuk jangan sampai mereka bersandar diatas apa yang Allah mewajibkannya atas mereka dan mereka meninggalkan berlomba-lomba dalam melakukan perbuatan shalih serta Ibadah-ibadah sunnah. Dan mu'adz sudah mengetahui bahwasanya nabi shalallahu alaihi wa salam melarang untuk bukan untuk mengharamkan lalu ia menjelaskan setelah wafatnya nabi shalallahu alaihi wa salam sebagai bentuk kesetiaannya pada penyampaian hadits nabi kepada manusia, Radhiyallahu Anhu.

ما يستفاد من الحديث : sesuatu yang bermanfaat dari hadits tersebut

Bentuk kerendahan hatinya nabi shalallahu alaihi wa salam ketika mengendarai keledai dan memboncengi mu'adz.

Menjelaskan tauhid ialah menyembahnya dengan semata-mata dan kewajiban menjauhkan syirik besar maupun kecil.

Menjauhkan syirik serta mengerjakan ibadah tetapi tidak cukup bila hanya menjauhkan syirik untuk masuk surga dan selamat dari neraka.

Penjelasan balasan para hamba apabila mereka ikhlas beribadah kepada Allah akan masuk surga dan selamat dari siksaan neraka.

Barangsiapa yang menyekutukan Allah maka ia berhak mendapatkan siksaan darinya.

Kebolehan menutupi sebagian keperluan ilmu dikarenakan takut adanya yang meremehkan dalam melakukan kewajiban-kewajiban atau sebagian pekerjaan yang diharamkan.

Terjemahan kitab silsilah ta'limil lughah al arabiyah mustawa tsalis ta'bir

Pelajaran Kedua

Pondasi-pondasi agama islam

الكلمات الجديدة : kata-kata baru

ٱسس : pondasi-pondasi - طلع/يطلع : tampak - بياض : sangat putih - سواد : sangat hitam - أثر (علامة) : bekas - ركبة : lutut - فخذ : lutut - الساعة (القيامة) : hari kiamat - أمارة (علامة) : bekas - الحفاة : tak beralas kaki - العراة : tak berpakaian - العالة : orang miskin - رعاء (رعاة) : pengembala - الشاء (الشياه/الغنم) : kambing - تطاول/يتطاول (في البنيان) : berlomba-lomba membangun bangunan - مليّا (زمنا طويلا) : waktu yang panjang - أسند/يسند : bersandar.

Dari Umar bin Khattab Radhiyallahu Anhu ia berkata : Suatu ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan memiliki rambut yang sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya (Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam) dan menaruh kedua telapak tangannya di atas pahanya kemudian ia berkata: “wahai Muhammad, beritahukan aku tentang Islam ?”, maka Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Islam adalah bahwasanya engkau bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan puasa Ramadhan dan engkau menunaikan haji apabila engkau mampu“, kemudian laki-laki tersebut berkata: “engkau benar“. Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian laki-laki tersebut bertanya kembali: “Beritahukan aku tentang Iman“. Lalu beliau bersabda: “Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikatnya, kitab-kitabnya, rasul-rasulnya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk“, kemudian dia berkata : “engkau benar“. Kemudian dia berkata lagi: “Beritahukan aku tentang ihsan“. Lalu beliau bersabda: “Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau” . Kemudian laki-laki tersebut bertanya lagi : “Beritahukan aku tentang hari kiamat”. Beliau bersabda : “Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya“. Dia berkata : “Beritahukan aku tentang tanda-tandanya“, beliau bersabda : “Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan badan, miskin dan penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunan“, kemudian laki-laki itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah) bertanya: “Tahukah engkau siapa yang bertanya?”. aku berkata: “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui“. Beliau bersabda : “Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian“. (H.R Muslim)

الكلمات الجديدة : kata-kata baru

أصول : pondasi-pondasi - قواعد (أسس) : pondasi-pondasi - ألصق/يلصق : menempelkan - وليُّ الأمر : pemerintah - الوجود (عكس العدم) : keberadaan - منزّه : yang dimuliakan - الكمال : kesempurnaan - النَّقص : kurang - حافي : orang yang tak beralaskan kaki - ستر/يستر (غطَّىٰ) : menutupi - الخشوع : tunduk - فسَّر/يفسّر : menafsirkan - نكح/ينكح : menikah - الأمة : hamba sahaya perempuan - الإماء (جمع أمة) : hamba-hamba sahaya perempuan - القصور (جمع قصر) : istana-istana - التَّصديق : pembenaran - قدَّره/يقدِّره (قدَّر اللَّه) : mentakdirkan - استأثر به/يستأثر : egois - اكتسب/يكتسب :


معاني المفردات والتراكيب : makna kosakata dan peletakan

أسس الدين الاسلامي : secara aslinya, qowaid umumnya.


ذات يوم : pada suatu hari


طلع : tampak, muncul


أثر السفر : tanda-tanda perjalanan


أسند ركبتيه إلى ركبتيه : lututnya bertemu dengan lutut nya Rasulullah shalallahu alaihi wasallam.


وضع كفَّيه على فخذيه : ia meletakkan kedua tangannya di atas paha Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam.


شهادة أن لا إله إلاّ الله : bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah


شهادة أن محمد رسول الله : bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah


يقيم الصلاة : mendirikan sholat


تؤتي الزكاة : membayar zakat


البيت : rumah


تحج البيت إن استطعت إليه سبيلاً : menunaikan haji apabila ia mampu


عجِبْنا : dia telah menjawab


الإيمان : iman


الإيمان بالله : iman kepada Allah


الإيمان بالملائكة : iman kepada malaikat


الإيمان بالكتاب : iman kepada kitab


الإيمان بالرسل : iman kepada Rasul


اليوم الأخر :hari kiamat


الإيمان باليوم الآخر : iman kepada hari kiamat


الإيمان بالقدر : iman kepada takdir Allah


الإحسان : kebaikan


الساعة : hari kiamat


أمرتها : tanda-tandanya


الأمة : raja


ربّتها : tuannya


الحفاة : orang yang tanpa beralaskan kaki


العراة : orang yang tanpa mengenakan sehelai pakaian


العالة : orang-orang fakir


رعاء : para pengembala


الشاء : kambing


يتطاولون : yang berlomba meninggikan


البنيان : bangunan


انطلق : pergi dengan cepat


لبثت مليا : berada di waktu yang panjang


معنى الحديث : makna hadits


Suatu saat nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam duduk bersama sebagian sahabatnya kemudian jibril alaihi salam datang kepada mereka dalam bentuk seorang laki-laki yang tidak dikenal, dan ia duduk di dekat rasulullah shalallahu alaihi wasallam, kemudian ia bertanya kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam tentang islam, maka Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menjelaskan kepadanya rukun-rukun yang lima (rukun islam), kemudian jibril berkata : engkau benar, lalu sahabat merasa heran dengan hal ini karena ia yang duluan bertanya dan ia mengetahui hal yang ia tanyakan.


Kemudian ia bertanya tentang iman maka Rasulullah shalallahu alaihi wasallam kemudian menjelaskan kepadanya dengan rukun-rukun yang enam (rukun iman).


Kemudian ia bertanya tentang ihsan maka Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menjelaskan kepadanya.


Dan ihsan adalah derajat ibadah yang paling tinggi karena pelaksanaannya membutuhkan sebaik-baiknya bentuk rasa dari keikhlasan dan kekhusukan kepada Allah ta'ala.


Kemudian ia bertanya kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam tentang hari kiamat maka nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam bersabda :"yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya" artinya engkau tidak mengetahui apa yang kami tahu tentang hal itu dan engkau tidak mengetahuinya kecuali hanyalah Allah semata. Kemudian ia bertanya kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam tentang tanda-tanda yang diketahui dekat dengan hari kiamat, maka Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menyebutkan kepadanya tanda-tanda tersebut :"seorang hamba sahaya melahirkan majikannya" Dan hal itu telah dijelaskan bahwa para hakim dan orang-orang kaya menikahi seorang perempuan hamba sahaya yang kemudian mereka melahirkan seorang anak laki-laki atau perempuan yang dimana ia menjadi seperti majikan untuk ibunya, karena ia mendapatkan kemuliaan dari ayahnya dan menjadikan kedudukannya lebih tinggi dari ibunya, dan tanda-tanda hari kiamat lainnya bahwasanya seorang pengembala kambing dan ia dari orang yang miskin dan orang yang membutuhkan menjadikan harta-harta mereka dijadikan untuk berlomba-lomba membangun istana-istana yang tinggi.


Dan setelah nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam menyebutkan tanda-tanda hari kiamat tersebut Jibril meninggalkan perkumpulan itu dan meninggalkan para sahabat, dan setelah beberapa saat kemudian nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam bertemu Umar bin Khattab Radhiyallahu Anhu yang ingin bergabung pada perkumpulan tersebut kemudian Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bertanya kepadanya :"apakah engkau mengetahui siapa yang bertanya tadi?" Kemudian Umar menjawab bahwa ia tidak mengetahuinya, maka Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam kemudian bersabda : sesungguhnya ia adalah Jibril alaihi salam yang datang untuk mengajari manusia tentang agama mereka dan menunjukkan pondasi-pondasi agama mereka dan kaidah-kaidah secara umum.


Terjemahan kitab silsilah ta'limil lughah al arabiyah mustawa tsalis qiroah

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال