Mengetahui Apa Yang Dimaksud Dengan Zaman Prasejarah

Mengenal cadirhoyuk, situs belajar yang fokus membahas mengenai ilmu arkeologi, zaman prasejarah, hingga budaya daerah. Namun, sebelum membahas tentang arkeologi lebih lanjut, perlu pemahaman awal mengenai tentang zaman prasejarah, barang-barang dan peralatan prasejarah.

Masa Sejarah Awal Prasejarah

Masa prasejarah awal dimulai dengan kehidupan manusia yang belum mengenal tulisan (praaksara). Pada masa ini, Para ahli di kawasan Eurasia (Eropa dan Asia) membaginya ke dalam sistem tiga zaman.

Pembagian tiga zaman tersebut dibagi sesuai dengan alat-alat yang ditemukan pada masa itu, seperti pada masa awal yang banyak ditemukan dari bahan dasar batu, kemudian berkembang menemukan logam dan diakhiri dengan penemuan bahan besi.

Masa kehidupan manusia prasejarah ini disebut telah berakhir pada sekitaran tahun 400M. Dimulai dengan menemukan bahan-bahan untuk membuat alat-alat kemudian menemukan tulisan hingga teknologi.

Barang Barang Prasejarah

Karena pada masa prasejarah belum mengenal banyak alat-alat yang lengkap seperti pada masa sejarah (kehidupan manusia setelah mengenal tulisan), berbagai barang-barang prasejarah menjadi terlihat ikonik, seperti sebagai berikut:

Arca

Masyarakat prasejarah menggunakan Arca ini untuk menjadi alat penghubung antara roh dari seseorang yang sudah meninggal dengan yang masih hidup. Pada masa ini banyak yang mempercayai bahwa roh seseorang yang sudah meninggal tidaklah hanya hidup di dunia saja.

Sehingga, penggunaan Arca pada masa itu adalah sebagai bentuk penghormatan kepada roh leluhur, karena masyarakat percaya bahwa hidup akan menjadi penuh dengan keselamatan dan kesejahteraan.

Menhir

Barang peninggalan lain yang berhubungan dengan sistem kepercayaan banyak manusia prasejarah adalah menhir, sebuah tugu atau tiang yang berbahan dasar batu yang dipercayai melambangkan arwah leluhur.

Bagi para penganut kepercayaan animisme, alat menhir ini adalah sebagai alat pengikat antara arwah leluhur yang dahulu dengan keturunan para penganut paham ini pada masa yang akan datang.

Punden Berundak

Kemudian ada punden berundak, sebuah tumpukan batu-batu yang berbentuk seperti anak tangga. Para manusia prasejarah menganggap punden berundak adalah sebagai tempat pemujaan arwah nenek moyang dahulu dan tempat ini dianggap suci.

Sehingga punden berundak dianggap sebagai barang pemberi berkah, ketentraman, kesejahteraan, hingga kesuburan oleh para manusia pada masa prasejarah dahulu.

Peralatan Prasejarah

Karena pada masa prasejarah terbagi-bagi sesuai dengan bahan dasar dari peralatan atau alat-alat untuk membantu kehidupan sehari-hari. Berbagai peralatan prasejarah dapat ditemukan dengan macam-macam bentuk:

Kapak Genggam

Pada masa awal yaitu zaman batu, para manusia prasejarah menggunakan batu sebagai bahan dasar peralatannya untuk menunjang berbagai kegiatan sehari-hari, seperti untuk berburu, membangun tempat tinggal dan lain sebagainya.

Sehingga terciptanya alat bernama kapak genggam, sebuah alat tajam di satu sisi saja dengan bahan dasar batu yang masih kasar. Dalam bentuknya, alat ini mirip seperti kapak dengan cara penggunaannya yang digenggam.

Beliung Persegi

Alat berbentuk persegi yang memanjang dengan ikatan pada tangkainya, alat ini juga memiliki permukaan yang halus dan pada sisi bagian depan diasah sehingga menjadi sisi yang tajam.

Pahat Genggam

Berbeda dengan kapak genggam yang digunakan untuk berburu, alat pahat genggam ini digunakan untuk menggemburkan tanah. Ukuran alat ini pun hampir mirip, namun lebih kecil.

Dolmen

Dolmen, sebuah alat berupa meja raksasa pada masa prasejarah pada zaman batu, terlihat dari bahan dasarnya yang terbuat dari batu. Alat ini digunakan untuk menyimpan sesembahan manusia prasejarah.

Sarkofagus

Pada masa prasejarah, mayat-mayat diletakkan di alat kubur yang dinamakan Sarkofagus. Alat ini terbuat dari batu dengan wadah dan tutupnya terdapat tonjolan di bagian ujungnya.

Kesimpulan

Berbagai barang-barang atau peralatan prasejarah yang ditemukan oleh para ahli tersebut biasanya disebut dengan artefak. Para ahli juga memanfaatkan peninggalan-peninggalan tersebut untuk mengetahui menentukan berapa periode waktu bumi saat itu dan bagaimana dalam catatan sejarah saat itu.